Rabu, 18 Mei 2011

Tugas Mini Proyek

Deepraj Kaur (10-051)
Anggun RS Sitanggang (10-075)
Riana Octhaviany (10-079)


PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI
(peran motivasi dalam mewujudkan prestasi)


BAB I
PERENCANAAN

1.1.Pendahuluan
Topik makalah ini adalah “ Peran Motivasi dalam Proses Mewujudkan Prestasi “ dengan  judul “ Pengaruh Motivasi terhadap  Prestasi “. Judul ini mengaitkan 2 hal yaitu motivasi dan prestasi.  Motivasi adalah proses yang memberi semangat,arah,dan kegigihan perilaku (Santrock,2004). Dimana, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi,terarah,dan bertahan lama. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan,dikerjakan dan sebagainya). Berdasarkan pengertian di atas dapat kita katakan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja. Lalu, apakah hubungan antara motivasi dalam mewujudkan prestasi anak di Sekolah Menengah Pertama (SMP)?Penelitian ini dilakukan di beberapa sekolah yaitu dari 25 anak berprestasi yang berasal dari sekolah  SMP Harapan Mandiri, SMP BM-2, SMPN 31 Medan, SMPN 1 Sei Rampah, Methodist 1 medan. Sesuai dengan topik dan judul, penelitian ini dilakukan untuk meneliti bagaimana hubungan antara motivasi dalam mewujudkan prestasi anak di sekolah. Motivasi sangat berhubungan erat dalam mendukung prestasi seseorang. Hal ini terlihat dalam fenomena kehidupan  sehari-hari dimana ada beberapa anak sekolah (khususnya SMP yang diteliti) dapat  mempertahankan dan mencapai prestasi mereka dengan baik. Hal ini memunculkan pertanyaan “Apa yang memotivasi anak SMP yang diteliti untuk berprestasi?” Proses mewujudkan prestasi ternyata sangat dipengaruhi oleh motivasi. Pencapaian prestasi yang baik itu merupakan contoh dan bukti bagaimana motivasi dapat membantu siswa SMP dalam mempertahankan dan mencapai prestasi. Motivasi yang diberikan kepada murid di kelas berkaitan dengan perilaku murid dan sejauh mana perilaku mereka diberi semangat, memiliki arah, dan dipertahankan dalam jangka waktu lama. Jika murid menyelesaikan tugas karena terpaksa atau dengan rasa bosan, maka murid tersebut memiliki motivasi yang minim. Sebaliknya jika murid menghadapi tantangan dalam penyelesaian tugasnya namun tetap berusaha dan bertahan maka murid tersebut memiliki motivasi yang besar untuk berprestasi.


1.2.Landasan Teori
Pada faktanya, semua individu itu memiliki motivasi untuk berprestasi (Achievement Motivation) dan berdasarkan teori Kepribadian Henry Murray, ada 20 jenis kebutuhan yang salah satunya adalah need achievement  yaitu kebutuhan untuk dapat mencapai sesuatu yang sulit, menguasai, memanipulasi, atau mengatur objek fisik, orang lain, atau ide yang dimiliki, dapat melakukan sesuatu dengan cepat dan mandiri serta dapat mengatasi hambatan dan menetapkan standar yang tinggi, berani berkompetisi dengan orang lain, dan dapat meningkatkan kepercayaan diri dengan bakat dan kemampuan. Artinya, setiap manusia memiliki kebutuhan mendapatkan prestasi; memecahkan masalah; mengerjakan tugas secepat dan sebaik mungkin.
Setiap orang memiliki achievement motivation dan need achievement, Namun banyak faktor yang mempengaruhi anak SMP  sehingga motivasi itu tidak muncul bahkan hilang. Salah satunya adalah achievement motivation dan need achievement. Namun kuantitas motivasi dan need itu berbeda-beda pada setiap orang. Seseorang bisa unggul dalam suatu bidang namun bidang lain tidak. Selain itu, faktor dari lingkungan sosial menjadi faktor yang mempengaruhi mengapa seseorang tidak termotivasi dalam mencapai sesuatu. Sebagai contoh, seorang anak yang pada awalnya merupakan orang yang berprestasi dan terampil di sekolahnya bisa berubah menjadi anak yang apatis terhadap pendidikannya sejak orang tuanya bercerai, tetapi hal sebaliknya juga bisa terjadi. Anak yang mengalami suatu tekanan dalam hidupnya bisa lebih termotivasi untuk berprestasi. Di lingkungan sosial anak tersebut membuat motivasinya agar prestasinya bertambah dan berkurang. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi dipengaruhi oleh motivasi dan motivasi dipengaruhi oleh lingkungan sosial.
Selain itu, motivasi dalam mewujudkan prestasi juga dipengaruhi oleh Keinginan akan adanya pengakuan. Hal ini dijelaskan oleh Teori Kebutuhan Maslow yaitu berupa Hirarki Kebutuhan. Pada hirarki ke-4 berupa kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status. Keinginan akan harga diri (esteem needs) merupakan keinginan untuk memperoleh pengakuan, penghormatan, dan status social dari orang lain,dan kebutuhan ini jugalah yang mendorong orang untuk bekerja dan berprestasi. Dengan demikian, setiap individu mempunyai motif keinginan (want) dan kebutuhan (need) tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya. Dianalogikan dengan para siswa SMP yang diteliti,mereka ingin berprestasi agar mendapat pengakuan, dihargai, dan biasanya mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasi diri mereka dalam bidang pendidikan sehingga mereka lebih berkembang daripada siswa lain.
1.3.Alat dan Bahan
- Kamera
- Angket
- Reward
- Alat Tulis

1.4. Analisis Data
Dalam pengumpulan data pada tugas mini proyek ini kami menggunakan metode penarikan kesimpulan dari wawancara yang kami lakukan kepada 25 siswa SMP dari lima sekolah yang berada di Sumatera Utara.

1.5.Objek atau Subjek Penelitian
Data diperolehan dari 25 siswa SMP yang berasal dari lima sekolah baik swasta maupun negeri yang berada di Kota Medan, Sumatera Utara,yaitu:
·           5 siswa dari SMP Harapan Mandiri;
·           5 siswa dari SMP BM-2;
·           5 siswa dari SMPN 31 Medan;
·           5 siswa dari SMPN 1 Sei Rampah; dan
·           5 siswa dari Methodist 1 medan.
Data diperoleh dengan memberikan mereka beberapa pertanyaan (metode wawancara).

1.6.Jadwal Pelaksanaan
Tanggal
Kegiatan
4 April 2011
Menentukan topik dan judul
Menentukan objek dan subjek penelitian
Merencanakan bentuk pengambilan data
9 April 2011
Membuat pertanyaan untuk wawancara
13 April 2011
Mengunjungi sekolah pertama untuk mengambil data
15 April 2011
Mengunjungi sekolah kedua untuk mengambil data
20 April 2011
Mengunjungi sekolah ketiga untuk mengambil data
22 April 2011
Mengunjungi sekolah keempat untuk mengambil data
27 April 2011
Mengunjungi sekolah kelima untuk mengambil data
30 April 2011
Menyimpulkan data
3-7 Mei 2011
Menyelesaikan perencanaan
10 Mei 2011
Menyelesaikan bagian pelaksanaan
11 Mei 2011
Menyelesaikan laporan dan evaluasi


1.7.Kalkulasi Biaya

Alat dan Bahan
Biaya (Rp )
1.      Print kertas untuk wawancara
Rp  15.000
2.      Reward (Chocolatos + Pulpen)
Rp  60.000
3.      Transportasi
Rp 135.000
4.      Biaya tak terduga
Rp 100.000
TOTAL
Rp 310.000

BAB II
PELAKSANAAN

Pemilihan topik dan judul merupakan tahap awal dalam pelaksanaan tugas mini proyek ini. Topik yang kami pilih adalah peran motivasi dalam mewujudkan prestasi. Berdasarkan topik tersebut, judul yang diambil adalah pengaruh motivasi terhadap prestasi. Penelitian ini didukung oleh beberapa teori psikologi seperti teori motivasi yaitu achievement motivation, teori kepribadian Murray tentang need achievement, dan teori need hierarki Maslow yaitu esteem needs. Penelitian ini menggunakan beberapa alat dan bahan seperti : kamera, kertas wawancara, alat tulis, dan reward. Setelah itu, dibuat analisis data serta menentukkan objek dan subjek penelitian yang terdiri dari 25 siswa yang berasal dari 5 sekolah menengah pertama di kota medan. Penelitian dilakukan disekolah masing-masing. Pengambilan data dari 25 siswa tersebut dilakukan dengan wawancara secara tertulis dan siswa diminta untuk menjawab secara jujur.
Setelah melakukan penelitian terhadap 25 siswa tersebut, dibuat suatu kesimpulan yang didukung oleh teori-teori psikologi.
BAB III
PELAPORAN DAN EVALUASI

3.1. Laporan
Dari hasil penelitian terhadap 25 anak berprestasi diperoleh sebanyak :
·          54%  anak berprestasi langsung mendaftarkan diri ketika ada kegiatan perlombaan akademis disekolah.
·         64% anak berprestasi memiliki keinginan sendiri untuk belajar tanpa harus dipaksa orangtua.
·         52% anak berprestasi itu termotivasi oleh adanya pemberian reward.
·         92% anak berprestasi memiliki tujuan belajar yang jelas.
·       52% anak berprestasi memiliki motivasi yang sangat kuat untuk membahagiakan orangtua dan untuk mewujudkan cita-cita mereka.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa motivasi sangat berpengaruh terhadap prestasi anak disekolah. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian bahwa kebanyakkan dari siswa yang berprestasi itu memiliki suatu dorongan yang berasal dari dalam diri mereka (motivasi intrinsik), bagaimanapun keadaannya mereka belum tentu terpengaruh oleh keadaan lingkungan sekitar dan tetap mempertahankan prestasi nya. Jadi, kebanyakan anak yang berprestasi itu memiliki motivasi intrinsik yang lebih besar daripada motivasi ekstrinsik. 

3.2.Evaluasi
Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat dan pelaksanaan yang telah dilakukan, ditemukkan adanya ketidaksesuaian terhadap waktu pengambilan data. Dimana, pada perencanaan telah diperkirakan waktu pemngambilan data sekitar lima hari, tetapi pada pelaksanaannya dibutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk mengumpulkan data. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : sulitnya menentukkan waktu yang sesuai antara penguji dengan objek yang diuji, dan sulitnya mendapatkan izin dari pihak sekolah untuk melakukan pengambilan data.

3.3.Komentar Kelompok dan Individu
Menurut kelompok kami, tugas mini proyek ini sangat menantang karena ini merupakan pengalaman pertama kami untuk menyelesaikan tugas yang menggunakan penelitian. Disini juga kami dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam membuat poster dan menambah wawasan kami terhadap fenomena pendidikan yang terjadi di Indonesia.
Menurut deepraj: saya mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data dan mengeksplorasi kreatifitas saya. Karena pada dasarnya saya termasuk orang yang kurang kreatif.
Menurut anggun: tugas mini proyek ini cukup menuntut saya untuk lebih kreatif dalam membuat poster, lebih teliti dalam mengolah data, dan menuntut kami untuk lebih bekerjasama.
Menurut riana: tugas mini proyek ini sangat menarik tetapi juga melelahkan. Saya dituntut untuk menjadi tahu bagaimana cara melakukan sesuatu penelitian. Dan banyak pelajaran yang dapat saya ambil dalam tugas mini proyek ini.

3.4.Daftar Pustaka
kuliahpsikologi.dekrizky.com
fachrugianappb.blogspot.com
Santrock.,J.W.(2008).Psikologi Pendidikan(edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group.





Senin, 16 Mei 2011

Apakah Andragogi Itu?

Sekarang banyak orang dewasa yang mengikuti kursus-kursus dengan tujuan untuk menambah wawasan mereka. Mereka bertujuan untuk memperoleh suatu keterampilan baru yang bisa mendukung kinerja mereka.

Pembelajaran yang dilakukan orang dewasa orang dewasa tersebut disebut ANDRAGOGI. Andragogi biasanya dilakukan oleh orang yang sudah berusia 17 tahun ke atas. Andragogi lebih menekankan pada membimbing dan membantu orang dewasa untuk menemukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam rangka memecahkan, masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. Ketepatan pendekatan yang digunakan dalam penyelenggaraan suatu kegiatan pembelajaran tentu akan mempengaruhi hasil belajar warga belajar.

Andragogi membantu orang dewasa untuk meningkatkan keterampilan mereka,mengasah kinerja mereka,dan sebagai jalan bagu mereka untuk menemukan pengetahuannya.

Sumber:
Sukadji,S.200.Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah.Depok:Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan PendidikanPsikologi (LPSP 3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Apakah Pedagogi itu??

Setiap orang yang terlahir ke dunia ini memiliki hak asasi.Salah satu hak itu adalah untuk mendapatkan ilmu,pendidikan,dan pengetahuan.Pendidikan yang dimiliki itu telah boleh diperoleh sejak usia dini.
Orang dewasa memberikan pendidikan kepada anak mereka sejak usia dini.
Cara mengajar anak usia dini ini disebut Pedagogi.Pedagogi bertujuan untuk mentransmisikan sejumlah pengalaman dan keterampilan dalam rangka mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan di masa datang.
Pedagogi bisa dijumpai pada cara pengajaran di TK,SD,SMP,dan sederajat.Orang yang dididik dengan Pedagogi adalah anak yang belum berusia 17 tahun.Ketika mereka memasuki usia 17 mereka akan diajar dengan cara Andragogi.

Sumber:
Sukadji,S.200.Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah.Depok:Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan PendidikanPsikologi (LPSP 3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Rabu, 04 Mei 2011

Kuliah yang Diawali Senam Pagi

Pertemuan Psikologi Pendidikan pada hari Selasa,3 Mei 2011 diawali dengan sebuah senam pagi sederhana yaitu melakukan gerakan yang sesuai dengan nada dari lagu "becak".Hal itu sangat menyenangkan buat saya.Mengapa??
Kami diajak untuk berkonsentrasi agar tidak salah dalam memadukan gerakan dan musik,dilatih untuk bekerja sama,kami bisa merilekskan diri kami terlebih dahulu sebelum memulai kuliah,dan keadaan menjadi lebih tenang dan nyaman.
Hal ini cukup menarik bagi saya,karena melalui hal ini saya dan teman-teman yang lain bisa bersama-sama dan bergembira.

Senin, 25 April 2011

Apakah Tujuan Bimbingan di TK dan Bimbingan di SD??

Zaman sekarang ini sangat banyak anak yang melewati masa TK.Selama masa TK itu mereka sudah mendapatkan bimbingan dari para gurunya.Tujuan bimbingan di TK itu apa sih??
Tujuan utama bimbingan di TK adalah membantu anak agar :
  • dapat membantu dirinya sendiri untuk mengadakan penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial,
  • mampu melewati saat-saat transisi,dari lingkungan keluarga ke lingkungan teman sebaya,guru,dan sekolah,dari suasana bebas ke suasana disiplin dan menghargai hak orang lain.
Ketika sebagian anak telah mendapat bimbingan di TK,lalu bagaimana dengan anak yang tidak mengikuti bimbingan di TK??
Oleh karena itu,anak yang tidak melewati masa TK dalam arti langsung SD,maka bimbingan dari gurunya akan lebih banyak lagi.
Lalu bagaimana tujuan dari bimbingan di SD??
Tujuan utama bimbingan di SD adalah membantu anak untuk:
  •  menguasai bahan ajaran tuntutan kurikuler,
  • membuat pilihan dan menentukan bahan ajar yang cocok,
  • memiliki sikap-pandangan belajar yang mendukung,
  • mempunyai pola perilaku yang mendukung,
  • memilih teman bergaul dan membentuk kelompok-kelompok belajar yang serasi,
  • mengadakan penyesuaian hidup berkelompok yang menunjang belajar,dan
  • memecahkan masalah-masalah belajar yang dihadapi murid.

Sumber:
Sukadji,S.200.Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah.Depok:Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan PendidikanPsikologi (LPSP 3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Minggu, 24 April 2011

Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah


Pengertian Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah  Psikologi Pendidikan 
Menurut Arthur S. Reber (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :

a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
b. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
d. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
e. Penyenggaraan pendidikan keguruan

Menurut Barlow (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.

Menurut Tardif (Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.

Menurut Witherington (Buchori dalam Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.

Menurut Muhibin Syah (2002),
Psikologi Pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. 
Dari beberapa pendapat tentang psikologi pendidikan, disimpulkan bahwa Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari  tentang perilaku manusia di dalam dunia pendidikan yang meliputi  studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
Psikologi Sekolah
Psikologi Sekolah berurusan dengan mengidentifikasi anak-anak dalam sistem sekolah yang berfungsi pada tingkat yang lebih tinggi pendidikan untuk usia serta anak-anak yang menunjukkan pola perilaku tertentu seperti ADHD, disleksia atau hambatan pidato. Perhatian juga diberikan kepada anak-anak yang cacat mental atau fisik.

Perbedaan Psikolog Pendidikan dengan Psikolog Sekolah
Psikolog Pendidikan membantu dengan mendiagnosis dan memberikan alat untuk mengobati, membantu atau berurusan dengan perilaku atau tantangan. Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana anak-anak belajar, mengingat dan berpikir dan bagaimana mereka mengembangkan mental selama proses pembelajaran.
Psikolog Sekolah mengkonseling, terapi bicara, dan satu-satu bantuan melalui pengajaran asisten di kelas.Mereka juga menyediakan sekolah dengan latihan. Mereka dapat melakukan penilaian psikologis dan memberikan bimbingan dan konseling baik untuk anak dan keluarga anak.

Tugas Psikolog Pendidikan:
mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial dari sekolah sebagai organisasi,menangani bagaimana siswa belajar dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti berbakat anak-anak dan mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat.
Tugas Psikolog Sekolah:
·         Mengkonsultasikan dengan guru, orang tua, administrator, dan penyedia layanan kesehatan jiwa masyarakat tentang belajar, sosial, dan masalah perilaku;
·         Terlibat dalam sekolah-lebar kegiatan kesehatan mental;
·         Membantu pendidik dalam melaksanakan aman, kelas sehat dan lingkungan sekolah;
·         Pengasuhan Ajarkan keterampilan, strategi pemecahan masalah, penyalahgunaan zat, dan topik lainnya yang berkaitan dengan sekolah sehat;
·         Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif, manajemen perilaku, program-program sekolah alternatif, dan intervensi kesehatan mental;
·         Menilai dan mengevaluasi berbagai masalah yang berkaitan sekolah dan aset anak dan remaja di sekolah yang ditugaskan;
·         Intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan keterampilan;
·         Sajikan sebagai anggota tim interdisipliner untuk memenuhi kebutuhan siswa berisiko dan untuk melayani kebutuhan siswa penyandang cacat melalui penilaian pendidikan khusus, kelayakan, dan proses penempatan;
·         Hasil Komunikasikan evaluasi psikologis untuk orang tua, guru, dan lain-lain sehingga mereka dapat memahami sifat kesulitan siswa dan bagaimana untuk melayani kebutuhan siswa;
·         Terlibat dalam pencegahan krisis dan layanan intervensi;
·         Bekerja dengan berbagai mahasiswa masalah emosional dan akademik;
·         Melayani satu atau beberapa sekolah di daerah sekolah atau bekerja untuk sebuah pusat kesehatan mental masyarakat dan / atau dalam lingkungan universitas

http://www.nasponline.org/about_sp/careerfaq.aspx


Senin, 18 April 2011

Mengapa Ada Sekolah yang Tidak Menyediakan Pelayanan Bimbingan ?

Bimbingan merupakan pemberian arahan dan nasihat terhadap orang lain.Bimbingan itu ditujukan kepada semua orang,tetapi sangat sering dijumpai pada anak-anak,usia prasekolah,dan orang muda.Tujuan pemberian bimbingan ini adalah agar masalah dapat terselesaikan dan teratah kepada hal yang baik.
Sekolah merupakan salah satu tempat yang sangat cocok untuk memberikan pelayangan bimbingan pada murid-murid.Hal ini bisa mendukung murid-murid untuk mengembangkan prestasi mereka,bergaul,dan bertingkah laku.
Namun ada sekolah yang tidak menyediakan pelayanan bimbingan ini.Hal ini disebabkan oleh anggapan kepala sekolah bhwa guru atau wali kelas saja sudah sanggup mengatasi masalah murid.Kepala sekolah beranggapan tidak membutuhkan konselor untuk membantu muridnya memecahkan masalahnya.Padahal tanpa mereka sadari bahwa sebenarnya keberadaan dari konselor itu sangat dibutuhkan karena mereka telah memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan guru biasa.
Sebaiknya,pelayanan bimbingan itu tetap disediakan di sekola-sekolah agar anak didik bisa lebih mampu memecahka masalah mereka sendiri dan mendapa tpengarahan yang lebih baik lagi.

Sumber:
Sukadji,S.200.Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah.Depok:Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP 3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Pada Usia Berapakah Anak-Anak Tepat untuk Dididik??

Didikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya akan sangat berpengaruh hingga anak besar nanti.Dan dalam mendidik anak,orangtua harus melakukan yang terbaik agar kelak di usia dewasa ny nanti tidak terjadi hal-hal yang membahayakan anak.

Menurut Masaru Ibuka (1980) dalam tulisannya mengenai pendidikan anak,dikatakan bahwa anak hendaknya mulai dididik sejak lahir.Menurut Ibuka,pendidikan sangat dini akan membuat anak lebih bermental fleksibel,lebih cerdas,dan lebih berbudaya.Alasannya adalah perlembangan otak cepat terbentuk pada usia dibawah 3 tahun;banyak keterampilan yang hanya dapat dikuasai bila dipelajari pada usia sangat dini.

Sumber:
Sukadji,S.200.Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah.Depok:Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan PendidikanPsikologi (LPSP 3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Apakah Anak yang Mengalami Mental Retardasi Tidak Bisa Berkarya Seperti Anak Normal?

Anak yang menderita Retardasi adalah anak yang memiliki IQ kurang dari 70.Penderita mental retardasi memiliki keterbatasan dalam nertindak dan bersosial.Hal itulah yang membedakan  mereka dengan anak normal.

Tapi,apakah Anak yang mental retardasi tidak isa berkarya seperti anak normal??
Anak mental retardasi memang memiliki keterbarasan dalam bertindak.Mereka tidak mampu untuk bertindak secara leluasa seperti anak normal.Namun,di satu sisi ternyata penderita mental retardasi bisa juga berkarya dan mengeksplorasi diri mereka seperti anak normal.Hal ini bisa terjadi dikarenakan pengajaran dan bimbingan dari caregiver mereka.Para caregiver memperhatikan mereka dan memunjulkan kelebihan dari kekurangan mereka,sehingga penderita mental retardasi tetap bisa berprestasi dan berkarya.




Gambar tersebut merupakan salah satu buktu bahwa penderita mental retardasi bisa bereksperi seperti anak normal lain nya.

Sumber:
Santrock.,J.W.(2008).Psikologi Pendidikan(edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group.

Selasa, 05 April 2011

komentar tentang fenomena pendidikan

deepraj kaur 10-051
anggun rss 10-075
riana octhaviany 10-079

fenomena-fenomena pendidikan di Indonesia :
  • homeschooling
  • biaya pndidikan yang mahal
  • fenomena RSBI (Rintisan Sekolah Berthap Internasional)
homeschooling merupakan metode belajr mengajar yang dilakukan secara menyeluruh di rumah murid tsb. murid tsb tidak melakukan aktivitas belajar disekolah. homeschooling dilakukan dg mendatangkan guru kerumah utk mengajar murid nya. homeschooling menjadi suatu trend mettode belajar mengajar saat ini apalagi dilingkungan anak-anak yang mulai terlibatdalm pekerjaan spt artis, dsb.

menurut kami pelaksanaan homeschooling itu cukup efektif karena murid tsb bisa lebih terfokus dan nyaman dalam belajarnya karena dia berada dirumah sendiri. tetapi, homeschooling juga dapat berakibat buruk terhadap kemampuan murid untuk bersosialisasi. murid akan kurang mampu bersosialisasi dengan orang lain terutama teman sebaya dan akan lebih menyukai bekerja sendiri dan melakukan segala sesuatunya dengan sendiri.


kalau ditinjau dari teori pendidikan baik pendidikan keluarga maupun bimbingan belajar, sebenarnya pendidikan yang mahal di Indonesia tidak menjadi penghalang bagi seseorang utnuk memperoleh pendidikan , khususnya pendidikan yang didapat dari lingkungan sekolah. Namun, pendidikan dasar berasal dari keluarga, ari cara keluarga meneraapkan makna pendidikan pda anak-anaknya dapat memotivasi kegigihan seorang anak untuk memperoleh pendidikan mereka walaupun banyak halangan spt masalahh biaya. pendidikan bukan hanya kita peroleh secara formal namun ada juga bimbingan belajr diluar sekolah. dan saat ni pemerintah telah membuat kebjakan yaitu melaksanakan pendidikan gratis bagi anak-anak yang kurang mampu khusunya. menurut kami biaya mahal bukanlah menjadi penghalang bagi seseorang asalkan motivasi instrinsiknya akan pendidikan kuat dan pasti ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pendidikn.


RSBI menjadi suatu trend dikalangan sekolah-sekolah saat ini. banyk sekolah berebut untuk mendapatkan lebel sebagai sekolah yang bertaraf internasionl. padahal sebenarnya, banyak diantr mereka yang tidaak begitu memahami bagaimana sekolah bertaraf internasional itu. walaupun kualitas sekolahnya belum layak untuk mendapatkan label internasional., sekolah itu mngajukan untuk mendpat label internasional. selain itu, RSBI memberikan kesan unsur diskriminasi antara orangkaya dan yang tidak. orang kaya lebh mudah untuk membayar uang sekolah yang lumayan besar agar anak nya dpt mssuk ke kelas RSBI walaupun kemampuannya tidak ada. dan sering juga anak yang kurang mampu tapi berprestasi menjadi korban pengabaian. mereka dittolak untuk masuk di kelas RSBI karena telah diisi oleh anak orang kaya.

Senin, 14 Maret 2011

Mungkinkah Seseorang yang Terlahir dari Keluarga yang BerIntelegensi Tinggi Berkembang Menjadi Seseorang yang Kurang BerIntelegensi?

Intelegensi merupakan kemampuan seseorang untuk menanggapi segala sesuatu yang di lingkungannya.Setiap orang pasti akan berintelegensi namun tingkat intelegensi mereka berbeda-beda.

Mengapa hal itu terjadi??

Jawaban dari pertanyaan ini akan menjadi jawaban dari judul.Intelegensi seseorang akan dipengaruhi oleh faktor genetis dan lingkungan.Faktor genetis merupakan faktor yang diwariskan dari orang tua si Anak.Sepasang suami isteri yang berintelegensi yang tinggi mungkin saja akan memiliki anak yang berintelegensi tinggi juga.Tetapi mungkin juga anak mereka berbeda dari mereka.Mengapa demikian??Intelegensi itu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetis,tetapi juga lingkungan.Mungkin saja di masa perkembangan si Anak yaitu usia 0-3 tahun yang merupakan perkembangan otak yang paling baik,anak tidak mendapatkan pengaruh lingkungan yang baik.Contoh:anak hanya dirawat oleh babysister dan orang tua hanya memperhatikan anaknya ketika dia sudah tidur saja.Ternyata Pengasuh memiliki suatu kebiasaan buruk contoh bergosip,maka kelak dewasa anak itu akan cenderung bertindak yang sama dengan pengasuhnya.Selain itu,pengasuhnya juga tidak pernah memberikan suatu informasi tentang ilmu misalnya dongeng,tontonan edukasi.Maka si anak tersebut tidak mendapatkan suatu stimulus yang bisa mengembangkan otaknya menjadi anak yang berintelegensi tinggi.Kelak dia dewasa,otaknya tidak akan mampu menanggapi segala sesuatu itu dengan lebih baik dan cepat.
Jadi,dapat disimpulkan bahwa intelegensi seseorang itu tidak mutlak dipengaruhi oleh faktor genetis namun faktor lingkungan juga.

Sumber:
Santrock,J.W. (2008) . Psikologi Pendidikan (Edisi Kedua) .Jakarta : Prenada Media Group.

Kuliah Pertemuan ke 7

Pada kuliah pertemuan ke-7 kemarin,kami meuntaskan pelajaran dengan menggunakan Johari Windows.Johari Windows mengajarkan agar kita menilai dan memandang sesuatu itu dari aspek pribadi kita dan orang lain.

Pertemuan ke-7 ini,kami menuntaskan materi "Proses Kognitif dan Motivasi".Materi ini terdapat pada beberapa bab dan kalau dibaca sendiri mungkin bisa membuat suatu kejenuhan dalam mempelajarinya.Namun melalui Johari Windows,mempelajari materi ini menjadi suatu proses yang menyenangkan dan tidak membosankan.Hal itu memberikan kesan tersendiri buat saya pribadi.

Semua mahasiswa di kels itu diminta untuk bergabung dengan kelompok masing-masing.Materi yang dibahas adalah "Proses Kognitif dan Motivasi".Dalam materi Proses Kognitif diajarkan bagaiman otak kita memproses sesuatu dan kita memberikan penilaian akan hal itu.Kemarin kami diminta untuk menilai masing-masing teman sekolompok kami dan diakhirnya kami diminta untuk menjelaskan proses kognitif apa seh yang cenderung kami gunakan dalam menilai seseorang.Dalam materi Motivasi,kami juga diminta untuk menjelaskan teori motivasiyang mana yang cenderung lebih sering kami gunakan.

Hal ini membuat proses belajar lebih menarik,karena setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk berpikir lebih jauh dan memahami sesuatu dengan sendirinya.Materi yang begitu banyak tadinya pun akhirnya dapat diselesaikan tanpa menimbulkan rasa bosan sedikit pun. 
 

Jumat, 11 Maret 2011

Aku dan Ibuku

Dalam karya ini,saya akan memperkenalkan dan mengajak teman-teman untuk mengerti bahwa sebenarnya kita memiliki sosok yang selalu menguatkan kita,selalu ada di samping kita di saat kita senang maupun sedih,selalu memperjuangkan dan mendukung kita,dan selalu memainkan banyak peran berarti dalam hidup kita.Bagi saya pribadi,sosok beliau telah menjadi orang terdekat saya selama 18 tahun saya hidup di dunia ini dan saya berharqap agar saya bisa selalu bersama-sama dengan beliau.Sosok ini menjasi motivator terbaik dalam hidup saya.Sosok ini sangat berarti bagi saya.Beliau telah memainkan banyak peran dalam hisup saya.Beliau juga sangat mengasihi saya.Beliau menjadi pahlawan saya  ketika memperjuangkan kedatangan saya ke dunia ini.Beliau juga menjadi sahabat saya,di mana saya bisa berbagi semua hal yang saya rasakan baik senang maupun sedih.Beliau menjadi orangtua saya,ketika saya salah,saya ditegor dan terkadang dihukum dan ketika saya melakukan sesuatu yang membanggakan beliau,saya dipuji dan diberi hadiah.Beliau juga bisa menjadi polisi,dokter,dan guru nuat saya.Di saat saya tumbuh menjadi seorang remaja putri,Beliau melindungi saya dari godaan dan usikan orang-orang yang usil dan tidak baik.Saya merasa nyaman dan aman dengan perlindungan beliau.Sejak saya kecil hingga saat ini,beliau selalu ada merawat saya dan mendukung saya ketika saya sedang sakit.Dan sering beliau sampe jatuh sakit karena merawat saya.Saat saya tidak mengerti akan pelajaran,beliau selalu berusaha untuk membantu saya memahaminya dan beliau selalu memberikan solusi dan saran terbaik buat saya.Ya,beliau adalah sosok yang super,banyak peran yang beliau mainkan dalam hidup saya,banyak tugas yang diembannya,dan banyak cinta kasih yang diberikannya.Siapakah beliau?Beliau adalah IBU.Sosok wanita suci yang melahirkan kita,berkorban buat kita,berjuang melawan maut demi kita,dan mengasihi kita dengan cinta kasihnya yang tulus,suci,dan indah.


Saya pribadi memiliki suatu kedekatan yang lebih besar pada Ibu saya daripada Ayah saya dan sepertinya hal ini juga banyak dialami oleh anak.Saya terlahir sebagai anak tunggal,saya tidak memiliki kakak,abang,ataupun adik.Yang saya miliki hanyalah Ibu dan Ayah.Dilatarbelakangi saya yang merupakan anak tunggal,kasih orang tua saya begitu basar bagi saya dan saya mendapat kasih sayang yang utuh karena mereka hanya berfokus pada saya.
 (Ini foto saya dengan kedua orangtua saya,mereka begitu mengasihi saya)


Saya begitu senang dan bangga terhadap kedua orangtua saya,terlebih kepada Ibu saya.Seperti yang saya jelaskan tadi,sosok Ibu merupakan sosok yang sangat penting dan yang terpenting bagi saya.Beliau  selalu ada buat saya.

 (Ini foto saya dan Ibu saya ketika saya masih berusia 2 tahun,Ibu saya selalu menjaga dan melindungi saya)


Lalu,bagaimanakah Kamu dengan Ibumu??


Nah,ketika kita berbicara tentang Ibu,kita sering merenung bagaimana seh aku dengan Ibuku selama ini?Ternyata kasih Ibu itu begitu tulus dan besar buat ku,gimana ya caranya aku membalasnya?
Kalau mau hitung-hitungan,kasih Ibu buat kita itu ga kan terhitung.Diawali ketika Ibu mengandung kita 9 bulan lamanya,kemanapun dan sedang ngapain pun Ibu kita,Beliau selalu membawa kita dan kita selalu dilindunginya.Ibu berjuang melawan maut ketika melahirkan kita.Setelah kita lahir,perjuangan beliau semakin besar.Beliau mengasuh,merawat,membimbing,dan mendidik kita sedemikian rupa.Saat kita sakit,Beliau memainkan perannya sebagai dokter,Beliaulah memjadi orang pertama yang mengetahui apa yang sedang kita rasakan (wow....).Dengan tangisan kita ketika bayi,Beliau sudah terkontak batin dan segera mengetahui apa yang kita inginkan serta Beliau segera meredakan tangisan kita.Tau kah kamu kalau waktu bayi kita merupakan makhluk yang sangat lemah dan  bergantung sepenuhnya dengan beliau.Ketika kita ngompol,Beliau segera mengganti popok kita .Ketika kita haus dan lapar,Beliau segera meneteki atau memberi kita susu.Ketika kita mengantuk,Beliau menjadi pendongeng yang baik dan meninabobokan kita.Dan sering beliau jatuh sakit karena harus merawat kita dan melawan kebiasaan biologisnya yaiutu untuk tidur pada malam hari.Hal itu merupakan salah satu bukti kasih sayang Ibu buat kita.
 (Ini foto saya ketika masih bayi,Ibu selalu merawat dan mengasuh saya di saat itu.Beliau selalu ada di samping saya)


Dan ternyata kasih sayang beliau tidak sampai di situ saja.Ketika kita bertumbuh menjadi seorang anak yang mungil dan lucu,peran beliau semakin besar lagi.Beliau harus memperhatikan kita lebih lagi karena kita sedang mengalami masa pertumbuhan.Beliau mengajari kita berbicara dan memanggil Ibu,Ayah.Beliau mengajari dan mengawasi kita berjalan  sampai kita bisa berlari.Beliau selalu mengawasi kita agar kita tidak terjatuh dan terluka.Beliau juga bersedia menjadi teman bermain kita.Beliau selalu meyakinkan kita bahwa kita mampu untuk mengembangkan kemampuan kita lebih lagi.Kita juga diberi aturan-aturan agar kita tidak berkembang menjadi anak yang nakal.
 (Ini foto saya ketika berusia 2 tahun,peran Ibu memang sangat besar dan penting)


Tibalah saatnya,kita masuk sekolah.Ibu mengajarkan banyak hal positif baik berupa basihat dan pendidikan lainnya.Begitu juga ketika kita menanjak tumbuh menjadi seorang remaja dan menjadi dewasa.Di masa remaja,kita mengalami banyak perubahan,antara lain perubahan fisik,kognitif,emosi,dan sosial.Di masa ini,kita menjadi sosok yang egoisentris dan hanya berfokus pada hal-hal yang berhubungan dengan diri kita saja,tanpa peduli pada orang lain.Akan banyak terjadi konflik antara kita dan orang tua khususnya Ibu kita.Kita selalu menuntut agar diberikan kebebasan yang lebih besar lagi untuk bisa bergaul dengan teman sebaya kita.Namun Ibu sering melarang kita dengan alasan Beliau takut kita terjebak akan pergaulan yang salah.Hal itu menunujukkan besarnya kasih sayang Ibu.Tetapi,kita sering menanggapinya dengan emosi negatif yang meledak-ledak.Kita bilang Ibu cerewet,ga gaul,kayak ga pernah muda aja,dan kita juga masih mebantah dan melawan Ibu kita dengan kata-kata yang membuat Ibu sedih.Hal ini juga membuat komunikasi kita dengan Ibu terganggu dan ini harus segera diselesaikan,jangan dibiarkan berlarut-larut.Mari kita koreksi diri.Terkadang kita menganggap bahwa kita adalah yang paling benar dan Ibu itu salah.Namun,coba kita lihat kebenaran yang dikatakan oleh Ibu kita itu.Setelah melakukan evaluasi diri,minta maaflah pada Ibu.Ingat!!Surga di telapak kaki Ibu.Jangan dong kita sampe tega mendurhakai sosok yang begitu menyayangi dan berkorban buat kita.


Di masa remaja ini,kita akan terlihat lebih dekat dan lebih sering bersama dengan teman-teman sebaya daripada dengan orangtua kita.Padahal sejak kecil,orangtua telah menjadi orang terdekat bagi kita,tetapi setelah besar jarak antara kita dan orang tua menjauh.Kita juga mengalami pubertas dimana kita akan mengalami perkembangan kemampuan seksual,akan ada suatu ketertarikan dengan lawan jenis,dan ada hasrat seks.


Taukah kamu bahwa sebenarnya perkumpulan antarremaja (genk) itu biasanya dihabiskan dengan bercurhat ria.Bercurhat mulai dari masalah pelajaran sampe masalah gebetan.Sama Ibu kita,apa kita mau curhat??Kebanyakan remaja akan tertutup dengan orangtuanya.Kita merasa kalau teman kita itu lebih ngertiin kita daripada Ibu kita.Kalau kita curhat dengan Ibu??Ibu kita bisa saja teriak histeris dan panik karena mengkhawatirkan kita.Kebanyakan dari remaja seh memang males curhat dengan Ibunya.Kita beranggapan bahwa Ibu itu jadul,kuno,curigaan,ga bisa ngertiin kita,banyak aturan,ikut prosedur dan adat-istiadat banget,dan dugaan lainnya.Ya,memang mungkin saja Beliau begitu ama kita.Tapi itu semua karena IBU BEGITU MENYAYANGI KITA.Beliau tidak mau kita jatuh pada hal-hal yang buruk dan tidak mau masa depan kita itu hancur gara-gara pergaulan yang ga benar.Ingat!!Tak ada Ibu yang menginginkan anaknya tidak bahagia.Dan biasanya,hubungan antara anak dan Ibu itu kurang dekat dikarenakan komunikasi yang tidak lancar.
 (Ini foto saya ketika saya mulai memasuki dunia remaja,berbagi dengan Ibu memang sangat mengasyikkan,jadi tak perlu ragu untuk mendekat dan membangun komunikasi yang lebih intim lagi dengan Ibu)
Seandainya komunikasi kita dengan Ibu itu baik dan lancar,curhat dengan Ibu itu akan lebih mengasyikkan daripada dengan teman sebaya.Ga akan ada hal yang tabu lagi antara kita dengan Ibu.Kenapa??Curhat dengan Ibu kita akan dapat paket plus-plus.Dengan Ibu,kita bisa cerita semuanya sampai puas,mau yang senang,sedih,sebel,memalukan boleh diceritain ama Ibu.Dan saran/solusi yang kita dapat juga ekstra dan ampuh yaitu membangun untuk masa sekarang dan untuk masa depan juga.Mengasyikkan bukan??Apalagi kalau ngomongin tentang gebetan,ga usah malu kalau digodain Ibu dan dapat kata-kata "ciye..ciye..".Ingat!!Ibu kan pernah muda juga dan jauh lebih berpengalaman daripada teman sebaya kita.Sekarang masalahnya,yang ga mau curhat itukan kitanya.Hayoooo kenapa??Kita merasa segan,risih,malu digodain Ibu kalau cerita tentang gebetan.Bener ga??Tapi yakinlah,kalaupun kita digodain atau dinasihatin ama Ibu,Beliau pasti sangat senang karena kita menganggap Beliau berarti dan kita mau berbagi dengan Beliau serta mau mempercayakan masalah-masalah pribadi kita sama Beliau.Dan satu lagi keuntungan curhat ama Ibu,rahasia kita akan lebih terjamin,ga akan tersebar kemana-mana.Yakin ga??
Tapi,tetap ingat kalaupun kita curhat dengan Ibu,tetaplah bertindak sopan dan jangan berbicara sebebas kita berbicara dengan teman sebaya kita.
 (Ini foto saya yang terbaru dengan Ibu saya,komunikasi yang baik akan memberikan suatu kedekatan yang lebih baik dengan Ibu dan Ibu saya menjadi orang yang terpenting buat saya.I LOVE MY MOM....)


Jadi sesungguhnya,selain kita belajar menghargai dan menghormati Ibu,kita juga belajar menjadikan Ibu sebagai sahabat kita.Karena hal itu penting.Orangtua terlebihnya Ibu haruslah menjadi orang terdekat kita karena orang tualah lah utusan Tuhan kepada kita di dunia ini.Ibu adalah sosok terhebat dalam hidup ini.Tempat bermanja dan berkeluh kesal.Mari kita katakan pada Ibu kita,"Ibu,aku mengasihimu".Semoga kita semua bisa menjalin komunikasi yang lebih baik lagi dengan Ibu kita.


*Gambar-gambar ini merupakan gambar-gambar saya sejak saya masih kecil.Semoga bisa membantu pembaca dalam memahami karya saya ini.   

Senin, 07 Maret 2011

Bagaimanakah cara meningkatkan efektivitas suatu kelompok belajar?

Membuat sebuah kelompok belajar telah menjadi suatu hal yang biasa bagi kita.Hampir di seluruh mata kuliah kita telah memiliki kelompok belajar.Dalam kelompok belajar kita itu jugalah kita dituntut untuk mampu berbagi,bekerja sama,dan menuntaskan materi pelajaran kita.Efektivitas dari kelompok belajar kita itu jugalah yang menentukan nilai dari kita.Tapi terkadang ada saja penghalang atau gangguan dalam kelompok belajar kita itu yangb membuat efektivitas dari kelompok itu berkurang.
Lalu,bagaimanakah cara mengatasinya??
Pembelajaran yang menggunakan kelompok belajar ini merupakan suatu sistem pembelajaran yang disebut Pembelajaran Kooperatif.Pembelajaran kooperatif ini hanya terjadi jika beberapa murid bekerja sama menyelesaikan tugas dalam suatu kelompok kecil.Pembentukan kelompok ini betujuan untuk saling membantu dalam belajar.Dalam kelompok belajar dibutuhkan suatu kerja sama yang baik dan sikap yang saling mendukung.
Para periset mengatakan bahwa Pembelajaran Kooperatif dapat menjadi suatu strategi yang efektif untuk meningkatkan prestasi.Menurut Slavin (1995),suatu kelompok belajar akan sem,akin efektif jika memenuhi syarat :
1.Disediakan penghargaan kepada kelompok
Kepada setiap anggota kelompok diberikan suatu penghargaan berupa pujian akan hasil kerja mereka.Hal ini bertujuan agar sertiap anggota kelompok menyadari bahwa hasil kerja kelompok itu bukan hanya untuk satu orang saja namun kepada semua anggota kelompok.Dan dengan menyadari hal itu,maka setiap anggota kelompok akan bisa menberikan hasil kerja yang baik bahkan lebih baik lagi daripada hasil kerja sebelumnya.
2.Individu diminta pertanggungjawaban
Dalam suatu kelompok belajar sangat sering dijumpai adanya individu yang tidak ikut bekerja sama dalam kelompok itu.Hanya beberapa orang saja yang dituntut untuk menyelesaikan tugas tersebut.Untuk mengatasi hal ini,maka ada baiknya jika setiap anggota kelompok diberi tanggung jawab yaitu melalui pembagian tugas.Dengan demikian,semua anggota kelompok akan ikut berperan serta dalam menyelesaikan tugas itu dan akan tercipta suatu kerja sama yang baik.
Jadi dengan demikian efektivitas kelompok kerja itu bisa ditingkatkan.

Sumber:
Santrock,J.W. (2008) . Psikologi Pendidikan (Edisi Kedua) .Jakarta : Prenada Media Group.

Senin, 28 Februari 2011

E-learning 1 Maret 2011

Menurut saya,pembelajaran e-learning hari ini sangat menyenangkan.E-learning hari ini memberikan saya banyak pelajaran antara lain saya bisa menggunakan gtalk,diskusi dengan teman tanpa harus tatap muka,dan banyak lagi.
Menurut saya,e-learning ini merupakan salah satu contoh dari pelaksanaan learner centered.Dalam e-learning ini,kita dituntut untuk mengambangkan ilmu pengetahuan kita secara mandiri dan bergokus pada diri kita sendiri.Kalau kita mau pintar ya cari bahan pelajaran sebanyak mungkin untuk kita sendiri.Dalam e-learning ini juga dituntut bagi kita untuk mampu menggunakan teknologi itu,sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan itu akan berjalan dengan baik dan lancar kalau didukung ama teknologi.Tetapi,dalam e-learning ini juga dubutuhkan suatu kontrol diri yang baik yaitu agar kita bisa memanfaatkan teknologi itu seefisien dan seefektif mungkin dan jangan sampai menggunakan jalan yang menyimpang gitu.
E-learning hariini memberikan banyak keuntungan dan hal  positif  bagi kita.Semoga e-learning di hariberikutnya akan lebih baik dan sukses lagi.
:)

Mengapa Perencanaan Instruksional itu diperlukan dalam Suatu Pengajaran?

Perencanaan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam melaksanakan segala tindakan.Perencanaan yang baik biasanya akan memberikan suatu hasil yang baik pula.Sering dikatakan jika orang gagal membuat rencana maka dia merencanakan kegagalan.Perencanaan merupakan suatu patokan atau langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.
Perencanaan itu juga dibutuhkan dalam pengajaran.Perencanaan merupakan aspek penting untuk menjadi guru yang berkompeten (Parkay dan Mass,2000).Seorang guru harus memiliki suatu perencanaan dalam mengajar yaitu berisi suatu gambaran seperti apa dan bagaimana guru itu akan mengajar.DEalam bidang pendidikan,diperkenalkan sebuah istilah yaitu Perencanaan Instruksional.Perencanaan Instruksional adalah pengembangan atau penyusunan stategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran.
Lalu,seberapa pentingkah pembuatan Perencanaan Instruksional itu dalam mengajar?
Terkadang,pembuatan suatu perencanaan memberatkan beberapa guru yaitu mereka diharuskan untuk membuat rencana mengajar dan itu cukup memakan waktu yang banyak.Namun ternyata,pembuatan Perencanaan Instruksional itu sangat banyak memberikan keuntungan dan dampak positif baik bagi guru maupun murid-muridnya.Dampak positif itu antara lain : guru bisa meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam mengajar artinya guru akan lebih yakin untuk mengajar karena telah membuat suatu prosedur atau perencanaan akan materi-materi yang akan disampaikannya.Kemudian,membantu untuk memasukkan topik-topik yang amat penting,guru juga mampu memaksimalkan waktu selama mengajar di kelas artinya akan tercipta suatu proses pengajaran yang lebih terarah dan akan jarang dijumpai tumpang tindih materi pelajaran karena semuanya telah diatuir terlebih dahulu.Selain itu,pembuatan Perencanaan Instruksional juga memberikan suatu keuntungan yaitu ketika guru yang bersangkutan berhalangan untuk hadir di kelas sebagaimana biasanya maka guru pengganti tetap akan bisa melanjutkan pengajaran yaitu dengan menggunakan Perencanaan Instruksional dari guru tersebut , sehingga prosses belajar-mengajar tidak terhalangi.


Sumber:
Santrock,J.W. (2008) . Psikologi Pendidikan (Edisi Kedua) .Jakarta : Prenada Media Group.

Senin, 21 Februari 2011

Upin Ipin !!

Film Upin Ipin adalah salah satu film animasi terlaris di Indonesia saat ini.Film ini merupakan salah satu film animasi yang datang dari Malaysia dan dalam penayangannya film ini pun masih menggunakan bahasa Melayu.
Saya terbilang cukup sering menonton film ini.Itu dikarenakan keponakan saya yang masih 2 tahun sangat menyukainya dan saya pun menemani dia dalam menonton film ini.Dan film ini juga memberikan suatu petualangan dan pemahaman baru serta saya tidak bosan-bosan dalam menontonnya walaupun terkadanng filmnya sudah diulangi beberapa kali di layar kaca.
Kemarin dalam pelajaran Psikologi Pendidikan kami diajak untuk menonton Behind The Scene Film Upin Ipin dan Film yang berjudul : "Upin & Ipin Geng : Pengembaraan Bermula ".Film ini berdurasi 90 menit.Saat itu bukan lah pertama kalinya saya menonton Film Upin & Ipin Geng : Pengembaraan Bermula ",sebelumnya saya sudah pernah menontonnya.Namun,walaupun saya sudah beberapa kali menontonnya,saya tetap bisa menikmati dan merasakan suatu keterlibatan dari petualangan yanng sedang dilakukan oleh para tokoh.Menurut saya,film ini mengajarkan kita unutuk bisa bersatu dan bekerja sama serta tolong-menolong dengan sesama.Hal ini sangat baik ditonton oleh anak-anak,karena anak-anak bisa meniru tindakan dari para tokoh yang bersifat membangun.
Pernah saya terpikir bahwa pembuatan film ini tidak membutuhkan suatu usaha ekstra karena anggapan saya film itu hanyalah berupa film animasi.Ternyata pembuatan Film Upin & Ipin yang berdurasi 90 menit ini bukanlah melalui suatu tahapan yang mudah.Setelah saya menonton Behind The Scene-nya,ternyata film ini membutuhkan suatu kerja keras yang sangat besar dan penggunaan dari teknologi-teknologi yang maju seperti Komputer.Banyak alat canggih lainnya yang digunakan dalam menciptakan suatu film.
Menurut saya,jika saya kaitkan dengan Psikologi Pendidikan film ini sangat bagus karena dalam pembuatan film ini saja para pembuat filmnya sudah mampu menguasai berbagai kecanggihan teknologi seperti komputer dan lain-lain.Dan adanya suatu proses dimana dalam proses mendidik (melalui film) telah diperkenalkan suatu kecanggihan teknologi.Hal ini terbukti dari,ada cerita dalam film Upin-Ipin yang pernah memperkenalkan istilah dan penggunaan Internet pada anak-anak.Sebagaimana kita ketahui bahwa Pendidikan itu akan semakin berkembang jika didukung oleh teknologi.Jadi menurut saya,Film Upin-Ipin memberikan suatu pencerahan dan pengajaran pada anak-anak dalam bidang pendidikan.

Selasa, 15 Februari 2011

Apakah yang Dimaksud dengan Teacher Centered dan Learner Centered?

Teacher Centered merupakan suatu instruksi atau perencanaan dalam pembelajaran yang berpusat pada guru.Guru berperan sepenuhnya dalam pembelajaran.Guru akan memberikan penjelasan dan presentasi pada murid-muridnya.Murid-murid tidak berkesempatan untuk mengembangkan pengetahuan mereka dengan mencari bahan-bahan pendukung pendidikan mereka dengan sendiri.Setiap masalah-masalah yang muncul dalam pembelajaran akan diselesaikan oleh guru dan semua solusi akan berasal dari guru.
Sedangkan,Learner Centered merupakan suatu instruksi atau perencanaan dalam pembelajaran yang berpusat pada murid.Instruksi ini menuntut murid agar lebih aktif dan reflektif dalam mengembangkan pengetahuannya.Pendidikan hanya akan terfokus pada orang yang belajar.Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing pembelajaran murid-muridnya.Murid diberi kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan mereka dan ketika dijumpai ada masalah dalam pembelajaran,penemuan solusi diserahkan sepenuhnya pada murid.
Sumber:Psikologi Pendidikan,Edisi Kedua.John W. Santrock
Pendapat Kelompok Tentang Email dan Blog dalam Dunia Pendidikan

Deepraj Kaur Sandhu 10-051
Anggun RS Sitanggang 10-075
Riana Octhaviany 10-079


Bagaimana pandangan dan penilaian anda tentang kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti mk.psikologi pendidikan 3sks ta. 2010/2011harus memiliki email dan blog ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, Medan khususnya ?

Menurut pendapat kami, penggunan blog dan email sebagai fasilitas pendidikan telah sesuai dengan fenomena psikologi pendidikan karena penggunaan email dan blog merupakan pengaplikasian dari program teknologi (internet). Sebab mutu pendidikan akan lebih baik jika di fasilitasi dengan teknologi. Penggunaan blog dan email dalam proses belajar juga sangat baik dan penting. Dengan adnya email dan blog kita jadi lebih mudah untuk menyelesaikan tugas-tugas. yang diberikan oleh pengajar. Disamping itu, dengan menggunakan email dan blog dalam mengumpulkan tugas juga dapat mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan. Proses pembelajaran dalam menggunakan email dan blog dalam belajar khususnya dalam mata kuliah psikologi pendidikan menjadi lebih menarik dan asyik. Kita menjadi lebih aktif untuk mencari bahan-bahan ataupun sumber-sumber pelajaran dalam menggunakan internet.

Di Indonesia sistem belajar-mengajar dengan menggunakan teknologi seperti email atau blog mulai diberlakukan tidak hanya di perguruan tinggi melainkan di sekolah-sekolah. Sudah cukup banyak sekolah-sekolah yang menerapkan sistem belajar e-learning seperti di Jakarta. Penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar di dunia pendidikan sangat berpengaruh. Kita menjadi lebih terbiasa untuk menggunakan teknologi seperti internet.. Sedangkan untuk di Medan, penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar masih belum begitu diterapkan. Masih banyak sekolah-sekolah yang belum menerapkan sistem belajar e-learning.

sumber :
Munir.(2008). kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung : Alfabeta
Santrock,J.W. (2008). psikologi pendidikan (edisi kedua). Jakarta : Prenada Media Grroup

Senin, 07 Februari 2011

Bagaimanakah cara untuk mengatasi ketertinggalan penggunaan teknologi (komputer dan internet) terhadap murid-murid di pedesaan?

Teknologi merupakan salah satu pendukung penting dalam kemajuan pendidikan.Pendidikan itu akan lebih baik perkembangannya jika didukkung oleh kemajuan teknologi yang dalam hal ini adalah komputer dan internet.Namun di beberapa daerah yang masih cukup terpencil seperti pedesaan penggunaan dari teknologi belumlah tersosialisasikan dengan baik.Masih dijumpai banyak murid yang belum mampu untuk menggunakan kecanggihan teknologi tersebut dalam pemenuhan tugas-tugas ataupun sebagai bahan pendukung dalam pendidikan mereka.Tidak hanya murid saja,tetapi banyak juga dijumpai guru yang belum berkompeten dalam penggunaan kecanggihan teknologi itu.Hal ini disebabkan oleh adanya anggapan bahwa penggunaan komputer dalam pendiidikan itu tidaklah penting dan tidak bermanfaat banyak.Ini merupakan salah satu akibat dari kurangnya sosialisasi kepada masyarakat khususnya guru dan murid bahwa komputer dan internet telah menjadi suatu kebutuhandalam melaksanakan pendidikan.Hal ini menyebabkan terjadinya suatu keterlambatan dalam bidang pendidikan terhadap murid-murid yang di desa.Murid-murid di desa lebih tertinggal dibandingkan dengan murid-murid di perkotaan.Mereka tidak memiliki kompetensi untuk menggunakan komputer dan internet dengan baik.
Lalu,bagaimanakah cara untuk mengatasi ketertinggalan penggunaan teknologi (komputer dan internet) terhadap murid-murid di pedesaan?
Ada beberapa cara yang mungkin bisa mengatasinya,antara lain :
a.Pemerintah setempat melakukan sosialisasi kepada masyarakat desa (guru,murid,dan orangtua murid) tentang perkenalan teknologi,penggunaan teknologi,manfaat teknologi,dsb.
b.Sekolah menyetujui akan penggunaan teknologi di sekolah-sekolah
c.Di setiap sekolah akan ditempatkan satu atau beberapa guru yang cukup berkompeten dalam penggunaan teknologi.
d.Sekolah atau dengan bantuan pemerintah setempat menyediakan dana untuk penyediaan komputer dan pemasangan jaringan internet.
e.Menciptakan suatu hubungan kerja sama yang baik antara orangtua murid,guru,dan murid.
Dengan cara-cara demikian,maka ketertinggalan penggunaan teknologi (komputer dan internet) terhadap murid-murid di pedesaan bisa teratasi.


Sumber : Psikologi Pendidikan , Edisi Kedua . John W. Santrock

Selasa, 01 Februari 2011

Apakah Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan kurikulum yang menerapkan prinsip konstruktivisme?

Jawaban:
Prinsip konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan agar individu (murid) berperan secara aktif membangun pemahaman dan pengetahuan.Prinsip inti dari filsafat pendidikan William James dan John Dewey.W.James merekomendasikan kepada para pengajar agar memberikan suatu pengajaran atau pembelajaran dari materi yang berlevel lebih tinggi yaitu di atas tingkat kemampuan murid dengan tujuan agar anak memperoleh wawasan pengetahuan yang lebih luas.John Dewey merekomendasikan agar pendidikan difokuskan kepada anak-anak yang artinya pengajar hanyalah sebagai fasilitator mereka saja.Tujuan dari Dewey adalah agar setiap anak dapat berperan sebagai pembelajar yang aktif,mampu meningkatkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan sendiri.
Prinsip konstruktivisme menuntun agar murid dapat berperan aktif dalam menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahamannya,guru tidak hanya berperan sebagai pemberi informasi kepada muridnya tetapi mendorong murid untuk mengeksplorasi dunia mereka,mencari pengetahuan yang dibutuhkan mereka,dan mampu berpikir kritis,serta murid-murid juga dituntun untuk mampu bekerja sama dalam memahami pelajarannya.
Dalam pembelajaran dibutuhkan suatu program untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.Hal itu disebut dengan Kurikulum.Kurikulum  itulah yang menjadi gambaran atau perencanaan bagaimana suatu pendidikan itu dilaksanakan.Pada saat ini kurikulum yang hampir digunakan oleh semua perguruan tinggi adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).Kurikulum ini merupakan kurikulum dimana bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkompeten dan mampu bergelut di dunia pekerjaan.Sistem pembelajaran pada KBK adalah Student Centered Learning (SCL).Pembelajaran dipusatkan pada murid-murid.Murid dibekali akan suatu kemampuan untuk berkembang secara mandiri,memperluas wawasan pengetahuanya sendiri,dan mampu bertanggung jawab serta memenuhi kebutuhan masyarakat melalui kemampuan yang dimilikinya.
Berdasarkan tujuan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) maka dijumpai adanya unsur dari prinsip konstruktivisme yaitu membekali murid untuk mampu berkembang secara mandiri dan pengajar hanyalah sebagai penuntun / fasilitator dari murid-murid.Pembelajaran tetap dipusatkan pada murid.
Jadi,dapat disimpulkan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) telah menerapkan Prinsip Konstruktivisme dalam pelaksanaannya.

Sumber:
Psikologi Pendidikan,Edisi Kedua.John W. Santrock